bagaimana dengan artikel ini? apakah bermanfaat?

Rabu, 25 Agustus 2010

virus H5N1

STRUKTUR VIRUS H5N1 (FLU BURUNG)

Avian influenza A (H5N1), atau disebut juga dengan Flu burung merupakan infeksi virus influenza A subtipe H5N1 (H=hemagglutinin; N=neuraminidase)
Virus influenza merupakan virus RNA termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Asam nukleat virus ini beruntai tunggal, terdiri dari 8 segmen gen yang mengkode sekitar 11 jenis protein. Virus influenza mempunyai selubung/simpai yang terdiri dari kompleks protein dan karbohidrat. Virus ini mempunyai tonjolan (spikes) yang digunakan untuk menempel pada reseptor yang spesifik pada sel-sel hospesnya pada saat menginfeksi sel. Terdapat 2 jenis spikes yaitu yang mengandung hemaglutinin (HA) dan yang mengandung neuraminidase (NA), yang terletak  dibagian terluar dari virion.
Virus influenza mempunyai 4 jenis antigen yang terdiri dari (i) protein nukleokapsid (NP) (ii). Hemaglutinin (HA), (iii). Neuraminidase (NA), dan protein matriks (MP). Berdasarkan jenis antigen NP dan MP, virus influenza digolongkan dalam virus influenza A, B, dan C.
Karakteristik virus Flu Burung
1.      Virus dapat bertahan di dalam kotoran unggas dan lingkungan (air dan tanah) dalam waktu beberapa minggu.
2.      Virus bisa bertahan dalam jangka waktu panjang pada suhu dingin.
3.      Virus dapat mati jika makanan di masak hingga matang.
Masa inkubasi virus flu burung adalah 2-10 hari setelah terpapar. Akan tetapi, sebagian besar kasus menunjukkan gejala setelah 3-5 hari setelah terpapar oleh virus tersebut.
Di bawah ini gambar virus flu burung.

CARA PENULARANNYA

Flu burung dapat menyebar melalui udara, makanan unggas, air, peralatan, dan pakaian yang telah tercemar oleh unggas yang sakit ataupun kotorannya.
Virus ini juga dapat ditemukan dalam feces dan sekresi pernafasan burung dan unggas. Sebagian besar kasus manusia tertular akibat kontak langsung dari burung/unggas yang sakit, walaupun kontaminasi lingkungan oleh virus tersebut dapat juga sebagai sumber penularan.
Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi resiko penularan.
Tidak selamanya jika tertular virus akan menimbulkan sakit. Namun demikian, hal ini dapat membahayakan di kemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga memiliki potensi patogen pada suatu saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan atau burung yang mati mendadak pihak otoritas akan membuat dugaan adanya flu burung. Untuk mencegah penularan, hewan lain di sekitar daerah yang berkasus flu burung perlu dimusnahkan.
Secara umum, ada 3 kemungkinan mekanisme penularan  dari unggas ke manusia ( bagan 1 dan 2) :
Bagan 1
Unggas liar

Unggas domestic

Babi terinfeksi virus influenza-burung dan virus
influenza manusia

Manusia

Menular ke manusia lainnya

Bagan 2
Unggas liar

Unggas domestik

Babi terinfeksi virus influenza-burung dan virus

influenza manusia
 

Menular ke manusia lainnya


Bagan 3
Unggas liar

Unggas domestic

Manusia terinfeksi virus influenza-burung

Menular ke manusia lainnya

PERKEMBANGBIAKANNYA DIDALAM TUBUH

Salah satu indikator untuk menilai perburukan penyakit pada flu burung adalah hasil rontgen. Data yang ada menunjukkan bahwa pada gambaran rontgen paru akan ditemui berbagai kelainan yang meliputi infiltrat luas yang ekstensif pada kedua paru, kolapsnya lobus paru dan konsolidasi folal yang masih menunjukkan adanya air bronchogram. Namun, tidak jelas adanya efusi pleura (cairan di selaput paru). Yang jelas, biasanya paru memburuk amat dramatik selama pasien dalam perawatan di rumah sakit.
Berikut gambar  siklus virus flu burung.






















Gambaran laboratorium darah dapat menunjukkan penurunan sel darah putih (leukosit) sampai 2.100 dengan rentang 1.200-3.400 (normalnya: 4.000-11.000).
Perlu diketahui bahwa leukosit merupakan salah satu indikator diagnosis penting karena biasanya, kalau ada infeksi bakteri, kadar leukosit akan meningkat lebih dari 11.000 dan bukannya menurun seperti pada infeksi virus flu burung. Kadar limfosit darah juga dapat menurun, rata-rata 700 dengan rentang 250-1.100 (normalnya: 1.500-4.000).


Masa Inkubasi
-         Pada Unggas : 1 minggu
-         Pada Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai 21 hari .

Adapun perbedaan gejala demam biasa dengan gejala terinfeksinya virus flu burung sebagai berikut :

EFEK DAN PENCEGAHANNYA

Gejala-gejala awal flu burung seringkali sama dengan influenza musiman manusia (batuk, sakit tenggorokan, demam tinggi, sakit kepala, sakit otot, etc). Penyakit ini dapat berkembang menjadi pneumonia dimana mungkin akan terjadi, kekurangan angin, susah bernafas dan gagal pernafasan.
Desinfektasi atau penyucihamaan lingkungan perumahan dan peternakan dapat mengefektifkan upaya pencegahan penyebaran penyakit flu burung (Avian Influenza). Desinfektan,  bekerja membunuh virus yang bersirkulasi di udara atau menempel pada kulit tubuh, dinding-dinding bangunan serta perlengkapan yang digunakan dalam aktifitas keseharian masyarakat atau pekerja peternakan.
Upaya pengendalian dan pencegahan, , antara lain dapat dilakukan dengan mencuci tangan dan bagian tubuh yang lain setelah melakukan kontak dengan unggas, mencuci peralatan rumah tangga, dan menyemprot tempat yang beresiko terkontaminasi virus H5N1 dengan desinfektan.
Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 220 C dan lebih dari 30 hari pada 00 C. Virus akan mati pada pemanasan 600 C selama 30 menit atau 560 C selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta cairan yang mengandung iodine.
Kebiasaan pola hidup sehat tetap berperanan penting.  Secara umum pencegahan flu tentunya tetap menjaga daya  tahan tubuh, makan yang seimbang dan bergizi, istirahat teratur  dan olahraga teratur.  Penanggulangan terbaik saat ini memang berupa  penanganan langsung pada unggas yaitu pemusnahan unggas  atau burung yang terinfeksi flu burung, dan vaksinasi unggas  yang sehat.
A. Mencegah penularan di masyarakat:
· Isolasi dan karantina pasien serta kontak dengan pasien
· Penutupan sekolah
· Penutupan tempat kerja
· Melarang pengumpulan massa
B. Penangulangan infeksi:
· Penggunaan masker
· Etiket batuk (tutup mulut, jangan meludah dll)
· Cuci tangan secara teratur





Pencegahan Flu Burung Pada Manusia
Virus H5N1 menyebabkan kematian pada manusia jika yang terinfeksi tidak dirawat dengan segera.
1. Cara penularan Flu Burung pada manusia
Manusia bisa terinfeksi atau terjangkit oleh virus H5N1 melalui:
·        Kontak dengan unggas yang terinfeksi saat membawa, mengangkut, menyembelih dan memproses unggas atau terinfeksi kotoran unggas.
·        Makan darah unggas mentah, marus dan makan telur atau daging unggas setengah matang.
2. Gejala-gejala umum
Gejala Flu Burung pada manusia mirip dengan gejala flu pada umumnya seperti:
·       Mendadak mengalami demam tinggi dan berkelanjutan hingga diatas 380C.
·       Mengalami sesak nafas.
·       Batuk.
·       Sakit kepala, terasa ngilu di persendian lengan, kaki dan punggung (sakit akan meningkat saat batuk). Mungkin juga terasa sakit di sekitar mata.
Penyakit dapat berkembang dengan cepat dan menimbulkan permasalahan pada pernafasan hingga akhirnya menurunkan kondisi tubuh. Perawatan yang terlambat akan mengakibatkan pasien meninggal.
3 Cara mencegah penularan virus Flu Burung (H5N1) dari hewan ke manusia
Pada saat ini, tidak ada vaksin yang mampu mencegah penyakit ini jika sudah berjangkit pada manusia dan penanganannya pun sukar dilakukan. Maka dari itu pencegahan Flu Burung sangatlah penting.
Bisa saja unggas tetap tampak sehat meskipun ia membawa virus H5N1. Untuk mencegah berjangkitnya virus Flu Burung secara aktif, ikuti petunjuk berikut:
·        Melatih diri sendiri dan menjaga kesehatan makanan.
·        Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah kontak dengan unggas dan produk unggas lainnya, sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan.
·        Beli unggas yang sehat.
·        Jangan makan darah mentah, marus dan daging unggas atau telur setengah matang.
·        Jangan menyembelih unggas sakit.
·        Jangan makan unggas mati atau sakit.
·        Hindari kontak dengan sumber yang terinfeksi.
·        Jangan biarkan anak-anak melakukan kontak dengan unggas atau bermain di dekat kandang.
·        Jangan biarkan unggas berkeliaran di dalam rumah.
·        Hindari kontak yang tak perlu dengan unggas, bahkan unggas yang sehat sekali pun.
·        Gunakan masker dan sarung tangan saat kontak atau menyembelih unggas.
·        Kuburkan limbah unggas (bulu, jeroan dan darah) sedalam lutut orang dewasa setelah disembelih.
·        Mandi, ganti dan cuci pakaian, juga sepatu atau sandal dengan sabun setelah kontak dengan unggas.
·        Cari perawatan dengan segera.

4. Yang harus dilakukan saat ada orang terinfeksi virus Flu Burung (H5N1)
·        Bawalah segera orang yang menderita demam tinggi tersebut ke rumah sakit terdekat.
·        Jangan mengobati sendiri, minumlah obat yang diresepkan oleh dokter.
·        Hindari kontak yang tak perlu dengan orang yang terinfeksi Flu Burung (H5N1). Jika harus terjadi kontak, gunakan pakaian pelindung.

5. Apa yang dilakukan untuk pencegahan flu burung di lingkungan rumah yaitu :
1.      Menjaga kebersihan lingkungan (khususnya kadang unggas dan burung).
2.      Menjaga kebersihan diri (cuci tangan dengan sabun)
3.      Menjauhkan kandang unggas dan burung (ayam, itik dan burung) dari rumah/tempat tinggal.
4.      Gunakan penutup hidung dan sarung tangan bila akan mengolah tanaman dengan pupuk kandang.
5.      Jangan membuang kotoran (jeroan, bulu ayam, dll.) sembarangan, bungkuslah dengan plastik dan buang di tempat sampah.
6.      Bersihkan makanan ternak/burung yang terccer di tanah/lantai, agar tidak mengundang burung liar datang.

Pekerjaan yang berisiko terserang infeksi flu burung yaitu :
1.      Peternak ayam/burung/unggas lainnya.
2.      Pemotong ayam/burung/unggas lainnya.
3.      Penjual produk-produk ayam/burung/unggas (daging, telur, dst.)
4.      Pemelihara ayam/burung/unggas lainnya
5.      Petugas laboratorium yang meneliti/memeriksa penyakit flu burung
6.      Orang-orang yang tinggal di daerah dimana terdapat kematian unggas/burung secara tiba-tiba yang mencirikan infeksi flu burung
7.      Orang-orang yang telah melakukan kontak dekat, secara langsung dan tanpa perlindungan dengan kasus manusia yang telah terkonfirmasi tertular flu burung